Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 13, 2011

Belajar Dari Tsunami Jepang

Gambar
Gempa bumi yang dahsyat dan disusul dengan tsunami telah membuat negara Jepang hancur dan banyak korban jiwa jatuh. Gempa yang berkekuatan 8,9 skala Ritcher ini juga telah mengakibatkan kebocoran Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Jepang sehingga membuat panik dan ketakutan penduduk Jepang. Tidak hanya Jepang, bahkan dunia luar pun yang menjadi negara tetangganya menjadi takut melihat bahaya radiasi yang akan ditimbulkannya. Dunia segera teringat mengenai korban jiwa yang begitu banyak akibat bocornya sumber tenaga nuklir Chernobyl, Uni Soviet tahun 1986. Kiranya tidak usah kawatir sebab ledakan reaktor nuklir Fukushima memang tidak akan sebahaya ledakan Chernobyl. Karena reaktor Fukushima yang dibangun oleh perusahaan General Electric, USA menggunakan sistem pendingin air bertekanan yang tertutup dan berada dalam bejana yang tertanam di dalam tanah atau disebut reaktor nuklir berjenis PWR (Pressurized Water Reactor). Dan hebatnya, desain PWR ini justru meruntuhkan bangunan gedun

Gaya hidup yang kupilih

Gambar
Setiap orang yang hidup didunia ini mesti punya gaya hidup (life style) sendiri-sendiri. Ada yang bergaya hidup miskin, ada yang bergaya hidup kaya dan ada yang bergaya hidup hemat. Menurut definisi saya, orang yang bergaya hidup miskin adalah orang yang suka boros dan tanpa sadar membayar sesuatu yang tidak perlu hingga membuat dia tidak bisa menjadi kaya. Contohnya, tahu bahwa tagihan listrik itu paling telad tanggal 20 setiap bulan, tetapi dia memilih terkena denda karena membayarnya mesti lebih dari tanggal 20. Bayar pajak kendaraan (STNK) juga selalu terlambat, padahal sudah tertera gamblang di plat nomor kendaraannya yang setiap saat setia mengantarnya. Bahkan kegemerannya menggesek kartu kredit juga menyebabkan dia kena denda Rp 75.000 per bulan karena selalu terlambat melunasi tagihan kartu kredit. Belum lagi saat mencuci mobil saat dia sok rajin, membiarkan air mengalir melimpah dari kran sementara dia lagi asyik mengelap body mobilnya, itulah mengapa dia membayar air PDAM leb

Optimis

Gambar
  Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya "Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31.104.000 kali selama setahun?" "Ha?" jawab jam terperanjat. "Mana sanggup saya?" Tukang jam memberikan pertanyaan yang lebih ringan, "Bagaimana kalau 86.400 kali dalam sehari?" Jam menggumam sambil penuh keraguan "Delapan puluh ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping ini?" Tukang jam memperingan lagi pertanyaannya "Okelah,bagaimana kalau hanya 3.600 kali dalam satu jam?" Ternyata Jam masih saja tidak yakin akan kemampuannya "Dalam satu jam harus berdetak 3.600 kali? Ah...banyak sekali itu." Tukang jam dengan penuh kesabaran akhirnya bicara dengan sie jam. "Nah kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?" Spontan sie jam menjawab dengan mantab "Nah kalau begitu aku sanggup." Maka setelah selesai dibuat, jam itu berdetak s