Dipo-wisata event date 4 October 2010
Meski Mrs Monika Privonkova dan Alena Horbecova hanya transit 1 (satu) hari di Yogyakarta, namun kita susunkan acara yang cukup padat. Berikut ini liputannya.
Berkunjung dan ramah tamah dengan salah satu keluarga Jawa, yaitu dengan Keluarga Bapak Arief, seorang pegawai pada Dinas Kehutanan Prop. DIY. Dalam acaranya yang padat kita sisipkan citytour ke Borobudur juga.
Secara kebetulan di kraton Yogyakarta ada ritual caos teh, yang dilakukan setiap hari pada pukul 11.00 WIB. Barangkali kalau orang Eropa menyebutnya "morning tea". Minuman teh disiapkan oleh abdi dalem putri yang dihaturkan kepada Sultan dan Keluarganya. Proses penghaturan teh ini dilakukan oleh abdi dalem putri yang rata-rata sudah cukup umur (jawa:sepuh) dan dengan pakaian adat jawa (kembenan), berjalan dari dapur kraton ke tempat tinggal Sultan dan Keluarganya dengan tanpa alas kaki (tanpa sandal).
Kadang-kadang Sultan ngersakake lenggah diruangan tempat minum teh. Disitu ada singgasana spesial yang memang disediakan untuk ritual ini. Biasanya disisi kiri singgasana ada meja kecil untuk menaruh segala macam camilan (nyamikan, makanan kecil) dan di sebelah kanan ada paidon, (tempat untuk meludah, idu), karena Sultan pada jaman dahulu sering nginang (makan sirih) supaya gigi nya kuat dan gusinya sehat. Disamping itu, sebagai tanda keningratan seorang Keluarga Sultan, pada jaman dahulu giginya sengaja dibuat hitam dengan minum ramuan tertentu dan juga dipasah (dipangur). Inilah videonya :
Komentar
Posting Komentar