Bersih-bersih abu di Borobudur
Direktur Peninggalan Purbakala Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Yunus Satrio Atmodjo menyatakan bahwa hari ini pembersihan candi Borobudur dari material erupsi Merapi akan dimulai. "Akan makan waktu cukup lama karena prosesnya harus hati-hati. Kita juga akan mempertanggung-jawabkan kepada dunia dan UNESCO karena bangunan ini merupakan warisan budaya dunia."
Apalagi bangunan warisan dinasti Syailendra (824 M) kini terancam pelapukan akibat tingginya kadar asam abu dan pasir gunung Merapi. Abu dan pasir Merapi yang masuk ke dalam pori-pori batu akan mempercepat pelapukan dan korosi. Oleh karena itu abu dan pasir yang tebalnya mencapai 2,5 cm itu hendak dibersihkan terlebih dahulu dengan serok plastik, kemudian disapu dengan sapu ijuk dan terakhir disemprot dengan larutan natrium bikarbonat (NaHCO3) kadar 1 % guna menetralkan kadar asam abu dan pasirnya. Dan bila sudah dirasa bersih akan ditutup dengan plastik untuk menghindarkan abu dan pasir susulan, njelimet bukan?
Itupun dari segi waktu masih dalam tanda tanya apakah tepat atau belum mengingat kondisi Merapi yang belum stabil. Belum lagi masih ada candi Mendut, candi Pawon dan candi Prambanan. Logis kalau dibutuhkan dana sekitar Rp 4 - 5 milyar untuk membersihkannya.
Gabriella sedang di briefing Mr. Marsito Merto |
Sampai detik ini, sejak 3 hari yang lalu angin selalu bertiup ke arah barat daya sehingga abu dan pasir gunung Merapi masih saja menghujani daerah Muntilan, Borobudur dan Magelang. Itulah mengapa di atas kita menanyakan apakah ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pembersihan? Namun mengingat sifat korosinya yang sangat ganas, kita tetap memberikan apresiasi yang tinggi untuk dilakukan pembersihan. Coba kita lihat ganasnya abu gunung api di jalanan saat kita menuju ke Borobudur.
Apalagi didukung oleh analisa dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menyatakan bahwa Merapi masih menyimpan energi yang misterius. Sewaktu-waktu energi yang tersimpan di bawah kubah lava yang panjangnya 1,2 km itu bisa saja meledak, ini bukan menakut-nakuti! Tetapi jika itu terjadi maka dampaknya akan jauh lebih besar dari tiga erupsi besar sebelumnya (26/10, 1/11 dan 5/11).
Menurut Dr. Surono, Kepala PVMBG, kecepatan luncuran awan panas (wedhus gembel) diperkirakan meningkat dan jarak luncurannya menjadi lebih jauh. Sore kemarin saja luncuran ke kali Gendol sejauh 3 km ditempuh dalam waktu kurang dari 3 menit. Berarti bisa dihitung kecepatannya sekitar 60 km/jam. Nah, anda lari di jalanan datar saja tidak bisa mencapai kecepatan tersebut, apalagi dengan medan terjal. Oleh karena itu sebaiknya kita tetap masih harus menyingkir dengan radius 20 km dari puncak Merapi supaya tidak menambah korban, dimana sampai kemarin (11/11/10) jumlah nya sbb:
Daerah tewas luka bakar non luka bakar
----------------------------------------------------------
DIY 171 149 22
Jateng 34 8 26
----------------------------------------------------------
Jumlah 205 157 48
(Sumber : RSUP Dr. Sardjito, Yogya)
Daerah tewas luka bakar non luka bakar
----------------------------------------------------------
DIY 171 149 22
Jateng 34 8 26
----------------------------------------------------------
Jumlah 205 157 48
(Sumber : RSUP Dr. Sardjito, Yogya)
Mau adu lari cepat dengan wedhus gembel? |
Informasi yang bisa kita peroleh,sampai tanggal 8 Desember 2010 pembersihan material gunung api di Candi Borobudur telah terkumpul sebanyak 57 m3 atau setara dengan 15 rit truck. Pembersihan dibantu TNI, relawan dan pakar arkeolog yang khusus membersihkan relief candi. Ternyata tenaga Merapi sedemikian besar hingga menghujani material gunung api sampai begitu banyak. Bisakah material gunung api tersebut dibuat menjadi souvenir yang dijual untuk wisatawan? Mungkin saja...
Komentar
Posting Komentar