Seputar Pengungsian Merapi
Kalau anda sempat datang di tempat pengungsian warga korban Merapi, begitu sampai disana anda akan bertanya, ini tempat pengungsian atau tempat akan diselenggarakan rally mobil? Soalnya berbagai bendera parpol, spanduk dari berbagai organisasi dan perusahaan, dan umbul-umbul terpasang ramai disekitar posko dan barak pengungsian. Logika saya jelas, jarang ada orang yang menolong tanpa pamrih, itu saja. Kalau saya mah setuju dengan Kanjeng Sultan HB X, kalau mau netral, ganti saja semua spanduk, umbul-umbul, baliho dengan bendera merah putih, tinggal ikhlas apa tidak, gitu aja kog repot. Sebenarnya kalau para penolong/dermawan itu mengusung thema "dari kemajemukan dipakai untuk satu tujuan, yaitu peduli dan menyumbang korban bencana erupsi Merapi" kiranya tidak masalah....tapi ya sekali lagi, lain lubuk lain ikannya...bedo sirah bedo ide wekeke....
Hujan abu vulkanik yang melanda Yogyakarta Sabtu 30 Oktober 2010 ternyata mulai mempengaruhi kesehatan. Abu vulkanik ini potensial mengganggu kesehatan sistem saluran pernafasan akut (Ispa). Bahkan kandungan sulfur dan silikon dari abu vulkanik dapat merusak kesehatan ginjal jika terhirup melebihi 0,34 ppm. Abu vulkanik ini sifatnya lembut dan runcing sehingga kalau terhisap akan menancap di paru-paru dan sulit keluar lagi. Oleh karena itu sebagai langkah antisipasi pakailah masker dimana-mana.
Berbeda dengan model pengungsian tahun 2006 yang memperbolehkan ternak dibawa mengungsi dengan dibuatkan kandang tersendiri, kali ini pengungsian hanya khusus pada manusia korban erupsi Merapi. Dan biayanya ternyata lebih murah mengganti ternak yang mati daripada harus menyediakan makanan ternak. Dalam hal ini pemerintah berencana hendak mengganti ternak yang mati akibat eruspi Merapi.
Total pengungsi dari Magelang, Sleman dan Klaten sekitar 42.000 orang. Kalau sehari makan dibutuhkan biaya Rp 10.000, maka sehari butuh dana Rp 420.000.000. Padahal diperkirakan Merapi akan mengamuk selama 30 hari (satu bulan), sehingga total biaya menjadi 12.600.000.000. Weleh...akeh banget? Belum biaya untuk pengobatan dan pemeliharaan kesehatan, penggantian ternak yang mati, biaya relokasi dusun Kinahrejo...waduh, ini kerja besar 5 Kabupaten, yaitu Kabupaten Sleman, Magelang, Salatiga, Boyolali, dan Klaten..apa anda mau menyumbang? Jangan sungkan-sungkan, salurkan saja pada wadhah yang anda percayai.
Info sampai tadi malam, daerah yang hanya bisa dijangkau dengan mobil 4x4, yaitu masuk wilayah Kabupaten Klaten karena berada disisi timur Merapi, rada pelosok, masih belum terjangkau bantuan yang memadai. Ini hal yang biasa, pembagian bantuan belum merata! Pada umumnya barak pengungsi yang letaknya strategis dan sering dikunjungi pejabat, keadaannya lebih baik, artinya bantuan makan melimpah. Apabila anda hendak menyumbang dan mau mengantarkan sendiri,carilah barak yang masuk dalam kategori "pelosok", disitu bantuan anda sungguh sangat berarti. Bayangkan saja, ada barak yang pengungsinya tidur dengan alas daun pisang, weleh..weleh...dan ini tidak terekspose. Nuwun
Info sampai tadi malam, daerah yang hanya bisa dijangkau dengan mobil 4x4, yaitu masuk wilayah Kabupaten Klaten karena berada disisi timur Merapi, rada pelosok, masih belum terjangkau bantuan yang memadai. Ini hal yang biasa, pembagian bantuan belum merata! Pada umumnya barak pengungsi yang letaknya strategis dan sering dikunjungi pejabat, keadaannya lebih baik, artinya bantuan makan melimpah. Apabila anda hendak menyumbang dan mau mengantarkan sendiri,carilah barak yang masuk dalam kategori "pelosok", disitu bantuan anda sungguh sangat berarti. Bayangkan saja, ada barak yang pengungsinya tidur dengan alas daun pisang, weleh..weleh...dan ini tidak terekspose. Nuwun
Komentar
Posting Komentar