Merapi Eruption as Large Disaster
Bukan hanya rasanya, tetapi faktanya kog bencana di Indonesia tak ada habis-habisnya, ganti berganti tempat dari waktu ke waktu. Apakah bumi Indonesia yang gemah ripah loh jinawe,subur kerta rahardjo susah dicapai lagi? Bahkan secara khusus jika kita lihat bencana erupsi Merapi dari sisi jumlah korban dan luasan kawasan yang terdampak, maka erupsi Merapi termasuk bencana besar (large disaster).
Daerah tewas luka bakar non luka bakar
----------------------------------------------------------
DIY 171 149 22
Jateng 34 8 26
----------------------------------------------------------
Jumlah 205 157 48
(Sumber : RSUP Dr. Sardjito, Yogya)
Sampai saat ini jumlah korban jiwa lebih dari 200 orang. Radius aman yang paling tinggi kemarin dipatok 20 km dari puncak Merapi. Berarti dengan rumus luas permukaan lingkaran yaitu phi R kuadrat akan diperoleh hasil 314 km2, jembar bukan?
Lihatlah tabel besaran bencana berikut ini.
Kategori bencana Jumlah korban Wilayah bencana
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Small disaster (kecil) 10 orang Kurang dari 1 km2
Medium disaster (sedang) 10 - 100 orang 1 - 10 km2
Large disaster (besar) 100 - 1.000 orang 10 - 100 km2
Enormous disaster (sangat besar) 1.000 - 10.000 orang 100 - 1.000 km2
Gargantuan disaster (paling besar) lebih dari 10.000 orang lebih dari 1.000 km2
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sampai saat ini meskipun bencana sekunder Merapi masih terus berlangsung, diharapkan dan di antisipasi supaya tidak masuk kategori enormous disaster. Minggu pagi saja lahar dingin yang mengalir lewat Kali Putih meluapkan pasir setinggi 1,5 m di jalan raya Yogyakarta - Magelang, tepatnya di sekitar Jembatan Gempol, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah hingga membuat jalan tersebut macet total. Hal itu terjadi lantaran banyak masyarakat yang menonton bekas luapan banjir lahar dingin di sekitar kawasan itu. Dan ratusan rumah radius kurang dari 100 m dari kali Putih, yang tersebar di delapan dusun di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah terendam lumpur bercampur pasir dari luapan banjir lahar dingin Kali Putih. Delapan dusun itu terletak di bantaran Kali Putih, yakni Jetis, Glagah, Gayam, Trayem, Bantar, Purwosari, Salakan, dan Sirahan. Semuanya masuk wilayah Desa Sirahan, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.
Dari delapan dusun tersebut, ada tiga dusun yang terendam paling parah, yaitu Dusun Jetis, Glagah, dan Sirahan. Ketinggian lumpur bercampur pasir dan batuan yang merendam tiga dusun tersebut mencapai sekitar 3 meter. Karenanya, sejumlah perlengkapan rumah, seperti kursi dan meja mengambang, hampir menyentuh atap rumah.
Ratusan jiwa kembali diungsikan, namun sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa. Lalu lintas Yogya - Magelang dan sebaliknya dialihkan ke jalur alternatif yang sempit lewat Ngluwar memutar sejauh 10 km. Namun untuk truck tronton tonase 20 ton harus memutar sampai Kalibawang (Purworejo) memutar sejauh 80 km dan akhirnya mereka memilih menunggu di bahu jalan ketimbang tombok solar.....
Pemerintah yang paling bertanggung-jawab atas keselamatan rakyatnya selalu mengawali dengan kegagapan dalam menangani bencana yang cenderung kacau, serentak dan kritis. Sekali lagi analisis persoalan potensial (APP) atas bencana tidak jalan. Selalu saja terulang, bila terjadi persoalan baru dicarikan solusinya bukan lebih cerdas untuk mengatasi secara dini persoalan yang bakal muncul atas bencana. Padahal kita tahu bahwa bencana Merapi itu siklus tahunan, berulang kali terjadi. Pemerintah seharusnya sudah harus berpikir untuk meminimalisasikan korban, perencanaan yang matang agar roda pemerintahan desa yang terkena bencana tetap berjalan normal (seperti Kinahrejo,Balerante, dll). Saat ini bukan hanya fokus pada kali Putih yang sering diekspose media, tetapi semua kali yang berhulu di Merapi harus diwaspadai termasuk kali Opak yang tiba-tiba bergolak, juga kali Code yang bisa saja membawa pocongan masuk kota Yogya. Ternyata kerjaan begini tidak gampang kawan...
Daerah tewas luka bakar non luka bakar
----------------------------------------------------------
DIY 171 149 22
Jateng 34 8 26
----------------------------------------------------------
Jumlah 205 157 48
(Sumber : RSUP Dr. Sardjito, Yogya)
Sampai saat ini jumlah korban jiwa lebih dari 200 orang. Radius aman yang paling tinggi kemarin dipatok 20 km dari puncak Merapi. Berarti dengan rumus luas permukaan lingkaran yaitu phi R kuadrat akan diperoleh hasil 314 km2, jembar bukan?
Lihatlah tabel besaran bencana berikut ini.
Kategori bencana Jumlah korban Wilayah bencana
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Small disaster (kecil) 10 orang Kurang dari 1 km2
Medium disaster (sedang) 10 - 100 orang 1 - 10 km2
Large disaster (besar) 100 - 1.000 orang 10 - 100 km2
Enormous disaster (sangat besar) 1.000 - 10.000 orang 100 - 1.000 km2
Gargantuan disaster (paling besar) lebih dari 10.000 orang lebih dari 1.000 km2
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sampai saat ini meskipun bencana sekunder Merapi masih terus berlangsung, diharapkan dan di antisipasi supaya tidak masuk kategori enormous disaster. Minggu pagi saja lahar dingin yang mengalir lewat Kali Putih meluapkan pasir setinggi 1,5 m di jalan raya Yogyakarta - Magelang, tepatnya di sekitar Jembatan Gempol, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah hingga membuat jalan tersebut macet total. Hal itu terjadi lantaran banyak masyarakat yang menonton bekas luapan banjir lahar dingin di sekitar kawasan itu. Dan ratusan rumah radius kurang dari 100 m dari kali Putih, yang tersebar di delapan dusun di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah terendam lumpur bercampur pasir dari luapan banjir lahar dingin Kali Putih. Delapan dusun itu terletak di bantaran Kali Putih, yakni Jetis, Glagah, Gayam, Trayem, Bantar, Purwosari, Salakan, dan Sirahan. Semuanya masuk wilayah Desa Sirahan, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.
Dari delapan dusun tersebut, ada tiga dusun yang terendam paling parah, yaitu Dusun Jetis, Glagah, dan Sirahan. Ketinggian lumpur bercampur pasir dan batuan yang merendam tiga dusun tersebut mencapai sekitar 3 meter. Karenanya, sejumlah perlengkapan rumah, seperti kursi dan meja mengambang, hampir menyentuh atap rumah.
Ratusan jiwa kembali diungsikan, namun sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa. Lalu lintas Yogya - Magelang dan sebaliknya dialihkan ke jalur alternatif yang sempit lewat Ngluwar memutar sejauh 10 km. Namun untuk truck tronton tonase 20 ton harus memutar sampai Kalibawang (Purworejo) memutar sejauh 80 km dan akhirnya mereka memilih menunggu di bahu jalan ketimbang tombok solar.....
Pemerintah yang paling bertanggung-jawab atas keselamatan rakyatnya selalu mengawali dengan kegagapan dalam menangani bencana yang cenderung kacau, serentak dan kritis. Sekali lagi analisis persoalan potensial (APP) atas bencana tidak jalan. Selalu saja terulang, bila terjadi persoalan baru dicarikan solusinya bukan lebih cerdas untuk mengatasi secara dini persoalan yang bakal muncul atas bencana. Padahal kita tahu bahwa bencana Merapi itu siklus tahunan, berulang kali terjadi. Pemerintah seharusnya sudah harus berpikir untuk meminimalisasikan korban, perencanaan yang matang agar roda pemerintahan desa yang terkena bencana tetap berjalan normal (seperti Kinahrejo,Balerante, dll). Saat ini bukan hanya fokus pada kali Putih yang sering diekspose media, tetapi semua kali yang berhulu di Merapi harus diwaspadai termasuk kali Opak yang tiba-tiba bergolak, juga kali Code yang bisa saja membawa pocongan masuk kota Yogya. Ternyata kerjaan begini tidak gampang kawan...
Komentar
Posting Komentar