Tanggung jawab ada di tangan anda
Kita pasti sering mendengar kata "kambing hitam", yaitu bermakna sebagai pelarian dari tanggung jawab yang mesti dipikul oleh pelaku kejahatan atau kesalahan. Memang, kegagalan atau kesalahan selalu menyakitkan, tetapi beban tetap harus ada yang menanggung, karena ini merupakan konsekuensi logis dan sekaligus wujud dari sebuah keberanian. Apakah anda suka mencari kambing hitam juga?
Panggung partai politik dan pemerintahan memberi kita banyak contoh akan perilaku mengkambing-hitamkan kesalahan tersebut. Pejabat korup akan selalu berkelit di hadapan hukum ketika harus mempertanggung-jawabkan hilangnya uang miliaran rupiah dari kas negara. Dengan keahliannya dan kelonggaran peraturan yang bisa dengan mudah dipelintir, mereka memanfaatkan jabatan dan koneksi untuk menggarong uang rakyat lewat prosedur resmi yang penuh kelicikan. Bahkan pada sesi terakhir pun mereka masih juga menyewa pengacara kondang untuk meringankan hukumannya.
Kita pun acapkali berperilaku demikian. Kebanyakan dari kita tentu akan bereaksi untuk membela diri bahkan cenderung menghindar dari tanggung jawab atas perbuatan yang kita lakukan. Kita lebih sering memberikan berbagai alasan daripada bertanggung jawab atas keputusan atau tindakan kita.
Nah kalau hendak menjadi orang yang sukses, mulai sekarang kita harus berani menghapus kata "kambing hitam" dari kamus kehidupan kita. Kita harus berani menanggung segala resiko, artinya kita harus berani menerima akibat atas perbuatan kita. Kita harus berpikir bahwa beban tidak akan mengecilkan nyali kita karena beban adalah bagian tak terpisahkan dari kesuksesan yang kita kejar. Sungguh mustahil perjalanan menuju jenjang kesuksesan tanpa gangguan. Kita layak meraih kesuksesan tanpa harus menimpakan kesalahan sebelumnya pada kambing hitam.
Komentar
Posting Komentar