Bayar 102.275.000 utk kuliah kedokteran di UGM




Setahun yang lalu kami tidak menyangka bahwa anak kami akan memilih Pendidikan Dokter di UGM.Secuil informasi yang kami dengar dari "bakul sinambi woro" adalah bahwa masuk UGM harus membayar puluhan juta untuk jurusan Arsitek yang sering diucapkan anak perempuan kami, dan bahkan sampai ratusan juta untuk pendidikan dokter. Untuk pastinya sih kami belum tahu. Namun sebagai seorang praktisi manajemen tentunya yang ada pada pikiran kita adalah APP (Analisa Persoalan Potensial), yaitu persoalan yang berpotensi menghadang karier sekolah anak kita. Setelah kita analisa maka persoalan itu mengerucut pada kesiapan dana paling tidak 50-100 juta dalam tahun ini.
 
Begitu masuk kelas XII atau kelas 3 SMA kami harus siapkan dana sebesar Rp 2.750.000 untuk masuk bimbel program reguler (1 tahun) mengingat latihan soal-soal yang diberikan oleh guru kelas dinilai sangat kurang. Kami tidak tahu pasti apa yang sebenarnya terjadi tetapi menurut kata anak kami, materi pelajaran yang diberikan oleh gurunya sangat tidak memuaskan dan bahkan cenderung nyebahi. Disamping itu justru SMA itu ada kerjasama dengan sebuah Bimbel supaya muridnya masuk ke bimbel tersebut. Dan memang berhasil, hampir 100 % siswa kelas XII masuk ke bimbil itu, termasuk anak kami. Nah salah satu bentuk kerjasama itu adalah apabila pihak sekolah mengadakan event tertentu yang membutuhkan dana cukup besar, maka bimbel tersebut siap menjadi sponsornya.
 
Rupanya kami tidak bisa bernafas lega begitu anak kami masuk bimbel. Pasalnya setelah seminggu masuk bimbel dan kemudian dilakukan try out, maka anak kami merasa sangat ketinggalan dalam berbagai pelajaran atau bahkan dia bilang sebagai tidak tahu apa-apa, tulalit! Lha lehmu sekolah itu diajari opo sama gurumu? Okelah, kalau begitu...kami tidak mau ribut soal ketidak-tahuanmu dalam hal banyak mata pelajaran dan rasanya tidak sopan kalau kami menyalahkan sekolahanmu yang sudah sangat terkenal di Yogyakarta ini. Sekarang apa solusimu? Dia ternyata memilih 3 tentor dari bimbel untuk privat di rumah, yaitu untuk mata pelajaran Fisika,Kimia dan Matematika.
 
Biaya privat sekali datang Rp 50.000, seminggu datang 2 kali. Untuk 3 mata
pelajaran menjadi 6 kali pertemuan dengan biaya Rp 300.000 per minggu.
Sebulan menjadi 4 x 300.000 = Rp 1.200.000. Dan untuk 10 bulan menjadi 10
x 1.200.000 = Rp 12.000.000 (dua belas juta rupiah).
 
Tapi memang anak kami sembodo, artinya motivasi belajarnya sangat tinggi,fight dan ngotot, tak pernah mengeluh sedikitpun meski setiap hari ada guru privat datang ke rumah. Belum lagi sepulang sekolah terusan masuk bimbel dengan titel "fokus UMPTN". Berkali-kali kami harus menyingkirkan Bank Soal dari mukanya lantaran dia ketiduran di sofa saat belajar sampai larut malam.
 
Tak ada rasa kawatir sedikitpun kalau anak perempuan kami menjalani UN SMA. Kami hanya mengatakan bahwa kalau belajarnya sudah mentok, imbangilah dengan doa, karena pada akhirnya Tuhan lah yang menentukan.Dan akan lebih baik lagi berdoa itu senantiasa dilakukan setiap saat, bukan hanya pada saat kita mengalami kementokan. Rasa nyaman kami terbayar dengan pengumuman kelulusan anak kami dengan rata-rata nilai UN 9,275
 
Tepat tgl 18 Mei 2011 jam 19.00 WIB anak perempuan kami sudah standby di depan laptop dengan modem terpasang dan online ke website UGM (http://undangan.snmptn.ac.id) karena sebentar lagi akan ada pengumuman hasil penerimaan calon mahasiswa UGM lewat jalur SNMPTN Undangan dan PBS (Penelusuran Bakat Swadana). Malam itu dia tidak bisa masuk mengakses situs tersebut, namun paginya begitu kami bangun tidur dia dengan ceria mengatakan bahwa dia diterima pada Pendidikan Dokter. Secara visual kami bangga padanya, tetapi hati kecilku ciut sekali mengingat biayanya yang begitu besar, apakah saya harus menjual pantai pesisir kidul?
 
Komponen biaya registrasi mahasiswa baru yang harus kami tanggung adalah
terdiri dari SPP, BOP, SPMA dan biaya lain-lain dengan rincian sebagai
berikut :
a. SPMA (Sumbangan Peningkatan Mutu Akademik) sebesar Rp 100.000.000
(seratus juta rupiah saja)
b.SPP sebesar Rp 500.000
c.BOP/sks semester I - Rp 1.425.000
d. Jaket Almameter,TOEFL-like,dana jaminan kesehatan dan konsultasi
psikologi,Gama Card,buku panduan Akademik dan buku "Menjadi Pembelajar
Sukses"- Rp 350.000

Sehingga total sebesar Rp 102.275.000 Dan ini harus dibayar cash di Bank Mandiri terdekat dengan batas waktu sampai dengan 30 Mei 2011. Apabila mengundurkan diri maka terkena sangsi 3
tahun tidak boleh ikut tes masuk UGM.
 
Kami mencoba untuk meminta penundaan pembayaran, usulan yang kami ajukan ke Rektor UGM adalah kami bayar dua kali,Rp 50 juta kami bayar sekarang dan setahun kemudian hendak kami bayar Rp 50 juta lagi. Karena permohonan penangguhan sudah kami masukkan maka kami tidak usah membayar dengan batas waktu 30 Mei 2011 tersebut. UGM menjamin bahwa anak kami tidak akan dicoret sebagai calon mahasiswa meski belum membayar karena sedang dalam proses meminta penangguhan pembayaran Biaya Pendidikan.
 
Memang tidak mudah memohon keringan di kampus megah UGM. Kami harus dilempar untuk menghadap pejabat ini, yang ternyata pergi ke Bali, kami
coba ke pejabat lain ternyata pergi ke Aceh dan sebagainya. Akhirnya kami menemukan seorang teman yang yang kerja di rektorat UGM. Beliaulah yang membimbing kami untuk mengajukan surat permohonan penundaan, walau akhirnya ditolak. Tetapi tak apa-apa bukan, pepatah mengatakan "kalah cacak menang cacak", yang artinya berhasil ataupun tidak, cobalah dahulu,
begitulah...
 
Sempat juga kami bertemu dengan seorang pejabat kampus yang baik hati,beliau mengatakan begini "Seharusya Bapak dan Ibu bersyukur anaknya diterima pada Pendidikan Dokter di UGM. Kolega saya yang menjabat direktur rumah sakit terkenal disini saja tidak diterima, padahal dia sanggup membayar berapapun". Apalagi kalau ditambah informasi yang berseliweran bahwa kalau kuliah kedokteran di universitas tertentu harus bayar 130 juta, sedangkan universitas lainnya bertarip 225 juta dan sebagainya. Ya, saya ini sudah sangat bersyukur...Ya saya bersyukur (saya ucapkan sambil mbrebes mili luh ing soca amergo utangku sangsoyo jero.....)
 
Tanggal 11 Juni 2011 kami memperoleh surat dari UGM yang diantar ke rumah. Surat ini ditanda-tangani oleh Direktur Keuangan yang menyatakan bahwa universitas belum bisa memberikan persetujuan untuk pembayaran SPMA secara angsuran.
 
Sekali lagi kami diberi batas waktu pembayaran dari 13 Juni - 24 Juni 2011 untuk melakukan pembayaran sebesar Rp 102.275.000 di bank Mandiri terdekat.Dan selanjutnya registrasi dilaksanakan mulai tanggal 20 Juni 2011 sampai dengan 24 Juni 2011 bertempat di Kantor Layanan Administrasi Akademik (LAA UGM),Jl.Pancasila, Boulevard UGM.
 
Berat dan ringannya jumlah SPMA yang harus dibayar memang relatif. Tetangga saya di desa diterima lewat jalur SNMPTN PBS pada Jurusan Hama dan Penyakit Fakultas Pertanian UGM dengan kewajiban membayar SPMA sebesar Rp 20 juta. Uang sebesar itu dapat dilunasi setelah keluarga besar anak yang bersangkutan secara kolektif (urunan) dengan menjual beberapa ekor sapinya. Demikian pula anak seorang rekan kami diterima lewat jalur SNMPTN PBS pada Fakultas Farmasi  dengan kewajiban membayar SPMA sebesar 10 juta rupiah saja. Ada juga informasi bahwa anak seorang teman yang bisa mengurus dirinya sebagai keluarga pra sejahtera dan berasal dari SMA Negeri terkenal dapat menembus jalur Bidik Misi yang hanya membayar SMPA sebesar Rp 0, alias gratis.
 
Informasi yang perlu dikonfirmasi ulang adalah UGM tahun ajaran ini menerima mahasiswa dari Pendidikan Dokter sebanyak 259 mahasiswa. Sebanyak 88 orang telah diterima lewat jalur Bidik Misi, Undangan dan PBS. Sisanya sebanyak 171 orang nantinya akan diterima lewat jalur Utul (Ujian Tulis) dengan SPMA sesuai dengan kemampuan orang tuanya yang hendak diumumkan besok Kamis tanggal 30 Juni 2011, benarkah ini?
 
Karena anakku tidak punya nyali untuk mengikuti Utul yang bayarnya sesuai kemampuan itu, maka ya sudahlah...anak polah bapa pradah, hari ini akan kutransfer lunas lewat bank Mandiri.
 

Komentar

Artikel Populer

Karet Gelang Panci Fissler Rusak

Cooking Class Hakasima di Rm Cobra Yogya (Product)

Panci Presto Fissler Berganti Menjadi Sizzling