Sex as Power Romances
(sex sebagai pembangkit romans)
Dalam kehidupan perkawinan bisa saja terjadi suami-istri pisah ranjang,jangankan bercinta, tak ada chemistry lagi. Ironis dengan saat jatuh cinta dimana intensitas dan kegembiraan hubungan sebagian besar karena daya pikat seksual.
Seks sungguh merupakan bahan bangunan yang penting dalam mendirikan dan membangun mahligai perkawinan yang bahagia. Hubungan seks yang mantab-kokoh dapat menutupi kekurangan yang lain atas kelestarian perkawinan. Banyak ancaman perkawinan seperti tidak dikaruniai anak, terjadi pertengkaran, mertua membenci menantu, jatu miskin, dan lain-lain.
Jawaban seorang wanita berikut ini sangat menyedihkan "Kapan anda bermain cinta yang terakhir?" dengan pilu menjawab "berbulan-bulan yang lampau." Pertanyaan berikutnya "Apa tidak lagi bernafsu seks dengannya?" Dijawab sambil menerawang"Sebenarnya sih masih, tetapi hubungan kami masih belum beres." Karena penasaran spontan bertanya lagi "Lha terus?" Jawabannya sedih "Ya, tidak berhubungan, menahan frustasi."
Sementara wanita yang lain jauh berbeda kesaksiannya.Antara aku dan suamiku banyak ngobrol dan dia pandai memberi sentuhan cinta, tak disangka-sangka pulang memberi sekuntum mawar kesukaanku, mengelus punggung saat aku memasak, ciuman di leher. Itu semua dilakukan bukan sebagai persiapan main malam harinya. Kerap kali kami tidak main cinta malam harinya, itu hanya ungkapan seksual saja dan saya suka menerimanya.
Sukacita Bersama
Sukacita bercinta membutuhkan kesenggangan. Butuh hati senggang untuk merencanakan bersenang-senang, jalan pagi bersama, duduk-duduk nostalgia,nonton film bersama, mendengar musik bersama dan sebagainya. Jelasnya cinta membutuhkan segi perbuatan dan perasaan. Jika kebersamaan itu mulai tersingkirkan maka mereka segera akan mengalami kesulitan.
Tidak jarang pasangan baru merasakan hidup perkawinan menjadi masam dan hambar, padahal sebelum menikah mereka kemana-mana bahagia. Ternyata saat pacaran mereka selalu mempunyai waktu senggang untuk memupuk kebersamaan.Begitu menikah hidup mereka menjadi serius, sibuk kerja, banyak urusan, dan terbenam dalam bisnis.
Aneh, kenapa saat pacaran ada waktu dan uang untuk piknik dan senang-senang? Sekarang untuk beli mie ayam saja sangat berat. Sebetulnya itu hanya alasan saja.Ada banyak acara yang bisa dibuat tanpa mengeluarkan banyak duit.Masalahnya hanya pada penempatan prioritas saja. Janganlah mengesampingkan untuk bersuka cita kalau tidak mau mengalami kesulitan. Bisa saja kita bikin acara :
-jalan pagi muter kompleks perumahan
-makan bareng di halaman belakang,
-makan bareng dengan cahaya lilin,
-malem hari menyewa sepeda tandem di alun-alun kidul yogyakarta
-duduk-duduk makan pisang goreng dikala hujan lebat,
Semua itu kelihatan sepele, tetapi sungguh berarti dan dapat menyembuhkan luka hati. Ingat,ini hanya membutuhkan perencanaan simple, biaya kecil tapi perlu jatah waktu. Cobalah....
(Diambil dari berbagai sumber)
Dalam kehidupan perkawinan bisa saja terjadi suami-istri pisah ranjang,jangankan bercinta, tak ada chemistry lagi. Ironis dengan saat jatuh cinta dimana intensitas dan kegembiraan hubungan sebagian besar karena daya pikat seksual.
Seks sungguh merupakan bahan bangunan yang penting dalam mendirikan dan membangun mahligai perkawinan yang bahagia. Hubungan seks yang mantab-kokoh dapat menutupi kekurangan yang lain atas kelestarian perkawinan. Banyak ancaman perkawinan seperti tidak dikaruniai anak, terjadi pertengkaran, mertua membenci menantu, jatu miskin, dan lain-lain.
Jawaban seorang wanita berikut ini sangat menyedihkan "Kapan anda bermain cinta yang terakhir?" dengan pilu menjawab "berbulan-bulan yang lampau." Pertanyaan berikutnya "Apa tidak lagi bernafsu seks dengannya?" Dijawab sambil menerawang"Sebenarnya sih masih, tetapi hubungan kami masih belum beres." Karena penasaran spontan bertanya lagi "Lha terus?" Jawabannya sedih "Ya, tidak berhubungan, menahan frustasi."
Sementara wanita yang lain jauh berbeda kesaksiannya.Antara aku dan suamiku banyak ngobrol dan dia pandai memberi sentuhan cinta, tak disangka-sangka pulang memberi sekuntum mawar kesukaanku, mengelus punggung saat aku memasak, ciuman di leher. Itu semua dilakukan bukan sebagai persiapan main malam harinya. Kerap kali kami tidak main cinta malam harinya, itu hanya ungkapan seksual saja dan saya suka menerimanya.
Sukacita Bersama
Sukacita bercinta membutuhkan kesenggangan. Butuh hati senggang untuk merencanakan bersenang-senang, jalan pagi bersama, duduk-duduk nostalgia,nonton film bersama, mendengar musik bersama dan sebagainya. Jelasnya cinta membutuhkan segi perbuatan dan perasaan. Jika kebersamaan itu mulai tersingkirkan maka mereka segera akan mengalami kesulitan.
Tidak jarang pasangan baru merasakan hidup perkawinan menjadi masam dan hambar, padahal sebelum menikah mereka kemana-mana bahagia. Ternyata saat pacaran mereka selalu mempunyai waktu senggang untuk memupuk kebersamaan.Begitu menikah hidup mereka menjadi serius, sibuk kerja, banyak urusan, dan terbenam dalam bisnis.
Aneh, kenapa saat pacaran ada waktu dan uang untuk piknik dan senang-senang? Sekarang untuk beli mie ayam saja sangat berat. Sebetulnya itu hanya alasan saja.Ada banyak acara yang bisa dibuat tanpa mengeluarkan banyak duit.Masalahnya hanya pada penempatan prioritas saja. Janganlah mengesampingkan untuk bersuka cita kalau tidak mau mengalami kesulitan. Bisa saja kita bikin acara :
-jalan pagi muter kompleks perumahan
-makan bareng di halaman belakang,
-makan bareng dengan cahaya lilin,
-malem hari menyewa sepeda tandem di alun-alun kidul yogyakarta
-duduk-duduk makan pisang goreng dikala hujan lebat,
Semua itu kelihatan sepele, tetapi sungguh berarti dan dapat menyembuhkan luka hati. Ingat,ini hanya membutuhkan perencanaan simple, biaya kecil tapi perlu jatah waktu. Cobalah....
(Diambil dari berbagai sumber)
Komentar
Posting Komentar