Merapi Memang Misterius
Merapi memang misterius itu mah sejak dahulu. Dan kemisteriusan Merapi bukankah pernah dijual dengan munculnya serial cerita di tv Misteri Gunung Merapi yang sampai berlanjut beberapa seri dengan tokoh utamanya Mak Lampir dan Grandong? Ngomong-omong saya lebih mengidealkan jadi Grandong karena bisa mengalahkan Mak Lampir ...hahaha....dan kagak usah pakai topeng kali karena mukaku udah jelek terbukti setiap ngaca di cermin aku takut sendiri...hi..hi...
Di daerah Banaran ada sebuah ladang yang sewaktu erupsi Merapi tahun-tahun lalu digerojok pasir ratusan m3. Sekarang daerah itu dijadikan penambangan pasir dengan alat berat berupa Backho Loader dan Escavator yaitu alat yang digunakan untuk mengeruk pasir dan menumpahkannya pada bak truck Katakan saja yang menjadi penjaga malam alat berat itu namanya Bejo meskipun jika harus mati hangus dan pruthul-pruthul disambar wedhus gembel atau kurugan pasir panas kiriman terbaru (Merapi Update Status) atau keblebeg pasir dingin bersama air hujan namanya tetap Bejo tetap kekeh setangguh pendirian Mbah Maridjan . maaf Mbah namamu kucathut nih....
Seperti biasa Bejo kalau sudah capai memeriksa keamanan alat berat yang dijaganya dia mapan tidur di salah satu kabin alat berat itu supaya terhindar dari hawa dingin malam lereng Merapi. Kabin alat berat itu dari keempat sisinya berdinding kaca bening untuk memudahkan operator alat berat melihat pasir yang hendak dikeruk. Malam itu saat Bejo setengah mengantuk hendak menuju lelap seluruh dinding kaca tiba-tiba saja pating ceplok ada terlihat cap jari tangan dari luar, seluruh dinding penuh cap jari tangan! Bejo semaput sampai pagi saking takutnya disamperi gendruwo teman-temannya Grandong....hi..hi..
Di daerah Banaran ada sebuah ladang yang sewaktu erupsi Merapi tahun-tahun lalu digerojok pasir ratusan m3. Sekarang daerah itu dijadikan penambangan pasir dengan alat berat berupa Backho Loader dan Escavator yaitu alat yang digunakan untuk mengeruk pasir dan menumpahkannya pada bak truck Katakan saja yang menjadi penjaga malam alat berat itu namanya Bejo meskipun jika harus mati hangus dan pruthul-pruthul disambar wedhus gembel atau kurugan pasir panas kiriman terbaru (Merapi Update Status) atau keblebeg pasir dingin bersama air hujan namanya tetap Bejo tetap kekeh setangguh pendirian Mbah Maridjan . maaf Mbah namamu kucathut nih....
Seperti biasa Bejo kalau sudah capai memeriksa keamanan alat berat yang dijaganya dia mapan tidur di salah satu kabin alat berat itu supaya terhindar dari hawa dingin malam lereng Merapi. Kabin alat berat itu dari keempat sisinya berdinding kaca bening untuk memudahkan operator alat berat melihat pasir yang hendak dikeruk. Malam itu saat Bejo setengah mengantuk hendak menuju lelap seluruh dinding kaca tiba-tiba saja pating ceplok ada terlihat cap jari tangan dari luar, seluruh dinding penuh cap jari tangan! Bejo semaput sampai pagi saking takutnya disamperi gendruwo teman-temannya Grandong....hi..hi..
Kali Gendol |
Lik Warno umur 34 tahun seorang driver truck pasir dari Semarang yang hendak kulakan pasir Merapi berangkat dari rumahnya kawasan Kaligawe pukul 20.00 WIB. Dia berangkat dengan keneknya dengan tujuan pasti Banaran yaitu tempat penambangan pasir yang dijaga malami oleh Bejo. Seperti biasanya karena kalau malam hari alat berat tidak beroperasi maka untuk menaikkan pasir di truck tinggal nyamperi kuli pasir yang mangkal di lereng Merapi. Malam itu juga demikian. Lik Warno nyamperi 6 orang yang mangkal dengan sekop dipinggir jalan lereng Merapi supaya naik di bak truck belakang. Dengan pasti dan masih segar ingatannya Lik Warno menghentikan truck untuk memberi kesempatan ke 6 orang kuli pasir itu naik ke bak trucknya.
Pada malam itu penampakan disitu kelihatan ramai para driver truck hilir mudik ngerit pasir Merapi bahkan dipinggir jalan nampak berderet para kuli pasir dengan sekopnya siap menunggu lambaian sopir truck hati Lik Warno tenang banget. Begitu sampai ditempat penambangan pasir tempat Bejo bertugas truck dimatikan mesinnya dan lampu truck dimatikan pet. Semua gelap gulita tak ada satu orangpun disitu.Masih tak percaya Lik Warno ambil lampu senter di kabin truck hendak memerintahkan kuli turun dari atas bak truck tetapi tidak ada orang......hopo tumon....lha kemana perginya 6 orang yang naik tadi Embuh.....hik...hik... (itu ringikan suara Mak Lampir yang semakin menjauh...)
Pada malam itu penampakan disitu kelihatan ramai para driver truck hilir mudik ngerit pasir Merapi bahkan dipinggir jalan nampak berderet para kuli pasir dengan sekopnya siap menunggu lambaian sopir truck hati Lik Warno tenang banget. Begitu sampai ditempat penambangan pasir tempat Bejo bertugas truck dimatikan mesinnya dan lampu truck dimatikan pet. Semua gelap gulita tak ada satu orangpun disitu.Masih tak percaya Lik Warno ambil lampu senter di kabin truck hendak memerintahkan kuli turun dari atas bak truck tetapi tidak ada orang......hopo tumon....lha kemana perginya 6 orang yang naik tadi Embuh.....hik...hik... (itu ringikan suara Mak Lampir yang semakin menjauh...)
Menurut Dr. Surono Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menyatakan meski waktu kritis Merapi pasca ledakan adalah 4 hari kedepan. Bila terus menurun hingga 4 hari ke depan Merapi sangat mungkin akan kembali tenang. Namun sama besar peluangnya untuk tiba-tiba meningkat. Lho? Misterius bukan? Saya pikir kayak demam berdarah begitu masa kritis terlampaui terus sembuh wekeke.... Lha iya dunk dokter bilang dalam resepnya minum obat 3 kali sehari 1 tablet. Nah saya jadi curiga jangan-jangan Mbah Maridjan sebagai dokternya Merapi salah menulis resep 3 tahun sekali njeblug makan 33 orang korban 300 ternak ketinggian letusan 3 km siap melongsorkan 3 juta lahar dingin biaya penampungan pengungsi 33 milyard (Magelang) prediksi 3 desa yang akan kena imbas erupsi dengan kapasitan 3.000 pengungsi tetapi ternyata membengkak jadi 30.000 lebih pengungsi di Magelang energi letusannya 3 kali lebih besar dari th 2006, bisa menurunkan harga sapi warga Sleman Rp 3 juta (dari 8 juta dilepas 5 juta) wakakakaka.....
Kalau Pak Subandrio Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta beda lagi herannya biasanya wedhus gembel itu disertai debu lembut pasir dan kerikil tetapi kemarin itu hanya awan panas thok tanpa material.....aneh bukan Sedangkan kalau diriku panas melulu karena uang menipis...ha..ha...tidak aneh
Tadi malem adalah malem Jumat Kliwon dan ini merupakan hari keramat yang ditandai dengan adanya peristiwa dasyat yakni meletusnya Merapi. Ini analisa pakar mistik mana He..he... Tetapi tim SAR sempat kewalahan mengatasi keresahan masyarakat akibat adanya sms iseng "Besok pagi Yogya akan dilanda gempa dan Merapi meletus besar. Seluruh Yogya tertutup abu" Kita jawab mbelgedhes....
Kalau Pak Subandrio Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta beda lagi herannya biasanya wedhus gembel itu disertai debu lembut pasir dan kerikil tetapi kemarin itu hanya awan panas thok tanpa material.....aneh bukan Sedangkan kalau diriku panas melulu karena uang menipis...ha..ha...tidak aneh
Tadi malem adalah malem Jumat Kliwon dan ini merupakan hari keramat yang ditandai dengan adanya peristiwa dasyat yakni meletusnya Merapi. Ini analisa pakar mistik mana He..he... Tetapi tim SAR sempat kewalahan mengatasi keresahan masyarakat akibat adanya sms iseng "Besok pagi Yogya akan dilanda gempa dan Merapi meletus besar. Seluruh Yogya tertutup abu" Kita jawab mbelgedhes....
Masih menurut Subandrio erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini sulit diprediksi. Hal ini tampak dari kondisi Merapi kemarin (28/10) yang sempat tenang tetapi akhirnya pukul 16.13 kembali meluncurkan awan panas (wedhus gembel ) Rupanya Merapi sudah ternak wedhus gembel cukup banyak perlu dokter hewan enggak nih..hehehee.... Gunung Merapi hingga kemarin (30/10) belum reda amarahnya. Setelah mengalami penurunan gempa vulkaniknya Merapi kembali meletus eksplosif dengan suara dentuman keras. Minggu (31/10) aktivitas Merapi semakin aneh saja karena berbeda dengan karakter Merapi sebelumnya yaitu terbentuknya lava dome (kubah lava) dan luncuran awan panas (wedhus gembel) berkali-kali.
Merapi memang lekat dengan mitos. Buktinya akhir-akhir ini beredar photo mirip tokoh punakawan yang bernama Petruk. Foto itu diambil Suswanto, warga Srumbung Magelang senin 1 November 2010 -- sebelum letusan terjadi.
Foto itu lantas menyebar dengan cepat dan menghebohkan dunia maya. Ada yang percaya, itu adalah pertanda, Merapi akan muntab dengan kekuatan yang lebih besar. Beredar mitos bahwa arah hidung Petruk yang menunjuk Selatan dianggap sebagai tanda wilayah Selatan (Yogyakarta) akan mengalami kerusakan paling parah. Namun, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Subandrio tak sepakat dengan anggapan itu. Dan menilai bahwa awan itu bukan petanda apa-apa, apalagi tanda letusan. "Jelas bukan," kata Subandrio.
Foto itu lantas menyebar dengan cepat dan menghebohkan dunia maya. Ada yang percaya, itu adalah pertanda, Merapi akan muntab dengan kekuatan yang lebih besar. Beredar mitos bahwa arah hidung Petruk yang menunjuk Selatan dianggap sebagai tanda wilayah Selatan (Yogyakarta) akan mengalami kerusakan paling parah. Namun, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Subandrio tak sepakat dengan anggapan itu. Dan menilai bahwa awan itu bukan petanda apa-apa, apalagi tanda letusan. "Jelas bukan," kata Subandrio.
Awan mBah Petruk |
Sabtu 6/11/10 sehari setelah letusan hebat gunung Merapi, salah satu anak buahku bernama Nurmachien dan tinggal di daerah Salam, Muntilan, sebelah utara bantaran kali Krasak. Dia saya panggil masuk ke dalam ruangan kantor. Dia adalah supervisor bagian hotpress tripleks, orangnya ramah tapi meledak-ledak persis seperti gunung Merapi. Tadi pagi wajahnya kuyu suntrut dan ngomong sangat down mengalami hujan abu gunung api setebal 6 cm dirumahnya, pasalnya seluruh kebun salaknya hancur., kebun cabainya yang mulai panen ludhes, dan pohon sengonnya patah-patah. Padahal hasil kebun itulah yang dia pakai untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari selain kerja dengan kita.
"Duduk dulu Nak" kataku pelan-pelan dan sengaja kubuat mukaku serius.
"Aku barusan dapat sms dari istrimu" Kata-kataku yakin karena saya tahu bahwa listrik dirumah dia padam sehingga handphone dia masih mati.
"Lha? Ada apa Bos?" dia kelihatan mulai deg-degan dengan pertanyaan yang diajukan secara terbata-bata. Aku tetap diam beberapa saat supaya hati dia menjadi lebih tenang.
"Kamu disuruh pulang setengah hari lewat Kulon Progo karena jembatan kali Krasak ambruk diterjang lahar!" Kata-kataku tenang dan mantab. Rupanya dia hafal betul dengan secleret senyum simpulku. Akhirnya kami tertawa bersama-sama, ngakak. Aku memang suka menganiaya dia.
"Mana ada jembatan berdiri tegak teneh seperti gedung bertingkat......tukang tipu je meh ditipu...ha..ha...jembatan ya mesti ambruk!"
Suatu saat Nurmachien yang tinggal di Somaketro, Salam, Magelang mendapat order proyek pasir sebanyak 25 rit truck ke Semarang. Direncanakan dengan teman-temannya proyek ini akan selesai dalam waktu lima hari kerja. Artinya dalam satu hari kerja harus bisa muat lima rit dump truck ke Semarang. Dan benar, setelah digarap selama lima hari memang selesai tepat waktu. Saatnya untuk menerima bayaran atas setoran pasir sebanyak 25 rit. Namun harapan itu ternyata luput seratus prosen ketika malamnya seluruh personel yang ikut terlibat menggarap proyek tersebut "diprimpeni" dalam mimpi, pasir itu bisa berkata "aku meh digowo munggah neng endi? wong aku iki meh medhun..." Sang Sopir dump truck pun dikejar-kejar mimpi serupa. Mereka semua gigrik, akhirnya sepakat sebanyak dua puluh lima rit pasir yang sudah diangkut ke Semarang itu dikembalikan lagi ke kali Putih yang melintas di dusun Somaketro Salam, ya dikembalikan lagi! Percaya syukur, tidak ya..kebangeten...wani karo Mbah Soma yang menunggu kali Putih?
Suatu saat Nurmachien yang tinggal di Somaketro, Salam, Magelang mendapat order proyek pasir sebanyak 25 rit truck ke Semarang. Direncanakan dengan teman-temannya proyek ini akan selesai dalam waktu lima hari kerja. Artinya dalam satu hari kerja harus bisa muat lima rit dump truck ke Semarang. Dan benar, setelah digarap selama lima hari memang selesai tepat waktu. Saatnya untuk menerima bayaran atas setoran pasir sebanyak 25 rit. Namun harapan itu ternyata luput seratus prosen ketika malamnya seluruh personel yang ikut terlibat menggarap proyek tersebut "diprimpeni" dalam mimpi, pasir itu bisa berkata "aku meh digowo munggah neng endi? wong aku iki meh medhun..." Sang Sopir dump truck pun dikejar-kejar mimpi serupa. Mereka semua gigrik, akhirnya sepakat sebanyak dua puluh lima rit pasir yang sudah diangkut ke Semarang itu dikembalikan lagi ke kali Putih yang melintas di dusun Somaketro Salam, ya dikembalikan lagi! Percaya syukur, tidak ya..kebangeten...wani karo Mbah Soma yang menunggu kali Putih?
Kemisteriusan terbaru adalah menggelindingnya batu sebesar mobil yang dibawa oleh Kali Putih beberapa waktu lalu di pinggir jalan raya Yogya - Magelang di kawasan desa Jumoyo. Batu itu telah berusaha didorong dengan Buldozer sampai roda rantainya kemebul berputar menggesek aspal jalanan, batu tidak bergeming. Kemudian dicoba diangkat dengan Escavator sampai pantatnya nungging tetap tidak bergerak. Terakhir dipanggilkan tukang pemecah batu yang sudah pengalaman melihat serat batu untuk dipecah, hasilnya orang tersebut keluar air matanya alias nerocos terus dan sakit selama tiga hari. Oleh paranormal setempat tukang tatah batu itu disuruh minta maaf dengan penunggu batu dan akhirnya sembuh. Makanya sampai saat ini batu belum berani dipindah lagi dan malah disebut "batu menangis". Hati-hati saja kalau anda dekat batu tersebut, ambil photonya saja boleh tapi yang sopan dan jangan malah mengencingi...hik...hik...bisa berabe tuh...
Ada kawat seling hampir putus, tak kuat diangkat Crane |
Sesajen di atas batu menangis |
Warga dusun Selo Iring, Jumoyo yang beberapa waktu terakhir ini diratakan rumahnya dengan pasir dan batu oleh Merapi, terkadang dalam malam yang sepi sekitar jam 12 malam kliwat, mendengar gending jawa dan campur sari secara lamat-lamat yang sumber suaranya dari atas gunung Merapi. Konon katanya Merapi lagi punya gawe, andum rejeki kepada rakyat jelata yang tinggal di lerengnya. Bagi mereka yang mempunyai mata bathin tajam, saat melihat banjir kali Putih laksana melihat iring-iringan temanten yang turun dari gunung Merapi....cucuk lampahe adalah Mbah Maridjan!
Kali Belan yang melintas di kawasan pasar sapi Muntilan, disitu ada jembatan kecil yang penuh dengan material Merapi. Salah satu material itu adalah tunggak (bonggol) bambu apus atau dapuran empring apus. Penduduk setempat sepakat untuk menyingkirkan dapuran bambu tersebut agar aliran air menjadi lebih lancar. Eh...baru saja dirapatkan untuk kerja bakti, malemnya sudah banyak anggota warga yang diprimpeni dalam mimpi "aku ojo dipindah ndhisik sebab aku lagi ngenteni koncoku seko ndhuwur..." Akhirnya sampai saat ini dapuran bambu apus itu masih tetap dibiarkan di tempatnya, karena dia sanggup pindah sendiri menunggu banjir berikutnya...
Komentar
Posting Komentar