Mbah Surono memang top markotop
Semenjak gunung Merapi meletus 26/10/2010 lalu sosok Dr. Surono yang menjabat sebagai Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM semakin ngetop saja. Paralel dengan kengetopan Mbah Maridjan yang berbau mistik, kepopuleran Dr.Surono ini sarat dengan teknologi kegunungapian. Siapa Surono? Lahir di Cilacap, 8 Juli 1955 pria ini menyelesaikan S1-nya dari Institut Teknologi Bandung (1982). Pada 1989 ia kemudian melanjutkan S2 Bidang Geofisika di Universitas Grenoble, Prancis dan melanjutkan S3 Bidang Geofisika di universitas yang sama pada 1992.
Lantaran berkawan dengan para “Mbah” di Gunung Merapi, Surono pun memiliki julukan baru, Mbah Rono. Ketenaran Mbah Rono rupanya mengundang rasa penasaran. Tak hanya dikejar para wartawan yang mengantre giliran mewawancarainya, kini Mbah Rono menjelma menjadi selebritis dadakan, bahkan kemarin saat kondangan saja Mbah Rono dimintai photo bersama para tamu yang lain.
Pagi ini hasil analisa Mbah Rono disambut gembira para pengungsi di daerah Klaten dan Boyolali karena radius berbahaya telah diturunkan menjadi 10 km dari puncak Merapi., Magelang menjadi 15 km dari puncak Merapi tetapi daerah Sleman tetap 20 km dari puncak Merapi. Mudah-mudahan Merapi menjadi semakin normal.
Pernyataan Mbah Rono yang bagai "sabdo pandhito ratu" selalu menjadi rujukan siapapun. Keakuratan informasi yang diberikan ini membuat dia menjadi buruan para wartawan. Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat mengunjungi pengungsi Rabu (03/11), tak mau meramalkan sampai kapan pengungsi harus bertahan di barak pengungsian.
“Kalau saya ditanya, kapan masyarakat bisa pulang, saya bilang kalau yang menentukan adalah Pak Surono (Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana),” kata SBY di posko utama Pakem usai menerima paparan dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Hamengku Buwono X dan Surono, Rabu (3/11).“Saya pun patuh dan tunduk pada Pak Surono.”
Surono memang menjadi figur central dikala gunung berapi bergejolak. Surono bukan Maridjan. Surono selalu memegang data-data ilmiah sedangkan Maridjan hanya mempercayai pada "kepercayaan". Surono ditunjuk pemerintah, Maridjan pilihan keraton. Sebetulnya saat ini mudah sekali disinergikan, mbah Rono diangkat jadi abdi dalem oleh kraton terus sekaligus ditunjuk sebagai juru kunci Merapi untuk mengamankan penduduk terhadap Merapi berdasarkan "kepercayaan" dan sekaligus ilmiah, wekeke.....trus pakai bangkon. Kita mengusulkan demikian karena terkadang ngomongan Mbah Rono mulai kearea paranormal, pasalnya beliau menyatakan bahwa Merapi sedang membangun, menyiapkan bahan bangunan berupa pasir dan kerikil untuk pembuatan jalan tol Yogya - Semarang - Solo, tenane Mbah....
Komentar
Posting Komentar