Kali Gendol di Cangkringan terkini

Diperkirakan jumlah material vulkanik Merapi sekitar 150 juta meter kubik. Dan menurut Mbah Rono, 30% sampai 40% material tersebut terkumpul di Kali Gendol. Jadi kalau hitung-hitungan matematikanya 150 juta m3 dikali 40% sama dengan 60 juta m3 ada di Kali Gendol. Nah, yang mengalir ke Kali Putih, yang melintasi jalan Yogya - Magelang di dusun Gempol itu tidak ada apa-apa nya dibanding potensi banjir yang disebabkan oleh Kali Gendol. Oleh karena itu kita wajib salud dengan Pemerintah yang saat ini bergerak cepat melakukan normalisasi kali Gendol, yaitu membuatkan aliran air dan material Merapi serta membuatkan tanggul. Anda bisa lihat sendiri saat ini permukaan kali Gendol sudah rata dengan tanggul, rata dengan perumahan penduduk. Apabila hujan lebat maka aliran kali Gendol bisa liar kemana-mana sesuai dengan hukum alam, air akan turun mengalir ketempat rendah secara lurus, tidak mau berkelok kalau tidak terpaksa.

Mari kita iseng melakukan perhitungan sederhana. Kalau 1 rit truck setara Mitsubhisi 120 PS bisa muat 5 m3, maka untuk memindahkan material Merapi yang ada di kali Gendol sebanyak 60 juta m3 dibutuhkan 12 juta buah truck.  Apabila 1 truck panjangnya 6 m, maka bila 12 juta truck itu antri bisa sepanjang 720.000 km, eduan tenan....mikir mindah material Merapi saja mumet apalagi mikir Negoro yang penuh koruptor, apalagi mikir cabe yang harganya selangit.....wekekeke...

Para tukang photo lagi berangkat menuju ke kali Gendol. Ini dari arah timur, dimana sisi selatan adalah DIY dan sisi utara adalah Jateng.
Biasa, jalanan berkelok-kelok dan sekarang menuju ke timur, dimana sisi utara adalah Jateng dan sisi selatan adalah DIY,rasah bingung...wis pokoke ngono kui....
Sampailah kita di kali Gendol,mana kalinya? Tidak kelihatan bukan? Lha iya karena sudah teruruk material Merapi yang berupapasirdan batu serta abu itu, boleh dikatakan rata, bahkan Mbah Rono selalu bilang, mirip jalan tolnya wedhus gembel, rata tanpa penghalang pepohonan..

Biarkan para juru kamera itu ngoceh sak geleme, nanti kalau kelamaan di situ kan diusir oleh kabut, mereka belum tahu saja.
Ini berbagai pepohonan yang tempo hari meranggas kering diendhus wedhus gembel sudah mulai bersemi akibat guyuran hujan,itulah hebatnya alam...
Para juru kamera ini memang mantab, pasalnya ada seorang teman yang datang dari Gorontalo,Sulawesi ke Yogya untuk menengok Merapi, mereka berangkat subuh. Dan gambar ini diambil sekitar jam 06.00 pagi, maksudnya hendak mengabadikan sinar mentari dibalik kabut Merapi ...

Ini yang tadi kita katakan,kali Gendol rata dengan daratan lainnya.Truck dan Escavator itu ada di atas kali Gendol. Sambil mengeruk kali dan membuat tanggul,bila ada pembeli pasir Merapi, sekalian dikerukkan.






Juru potret amatiran ini berdiri di tanggul kali Gendol buatan baru, kelihatan truck dan escavator ada di calon dasar kali Gendol. Mudah-mudahan saja air hujan mengalir lewat sungai buatan ini bukan sak geleme dhewe..ha...ha...ha..

Alat pemantau Merapi


Masih kelihatan mengepul hangat, padahal itu uap belerang yang berbau menyengat. Coba anda hitung sudah berapa lama pasir itu ada disitu sejak Merapi meletus 5 November 2010 dan masih tetap hangat bukan?




Di balik escavator dan truck kelihatan pohon kelapa mengering setengah mati akibat hembusan wedhus gembel. Kasihan mereka enggak bisa lari...







Nyata sekali uap belerangnya bukan? Nah, kalau penasaran silahkan datang saja sendiri seperti halnya seorang bapak dari Yogya di bawah ini. Dia hendak menunjukkan pada istrinya tentang kali Gendol dan kehebatannya bukan hanya dari mulut orang lain, katanya...katanya...tetapi melihat langsung.

Seorang Bapak dr Yogya mengajak istrinya naik sepeda lihat Kali Gendol

Seekor burung elang pun mulai mengamati pekerjaan manusia operator escavator dan truck. Apa sih yang di kerjakan oleh mahkluk hidup berkaki dua itu? Mengganggu aktivitas burung saat mencari mangsa saja.

Lagi-lagi, sebuah kendaraan bermotor menjadi korban wedhus gembel. Barangkali pemiliknya juga demikian adanya.



Penduduk memilih menanam Tales yg cepat memberi hasil
Rupanya semangat penduduk Cangkringan tidak kalah dengan daya tumbuh tanaman Tales, mereka harus segera bangkit. Siapa lagi yang akan membangkitkan ekonomi kalau bukan mereka sendiri, maka berdirilah warung bangkit ini ditengah ladang pasir nan panas.....maju terus pak!









Kalau dibiarkan saja,maka kali Gendol akan membuat aliran berdasarkan aturan alam. Lihat ada dua alur cekungan erosi yang bergabung menjadi satu. Ini bila hujan deras sangat berbahaya, disamping pasirnya bergerak hi...hi....


Pasir di situ sangat rapuh,alias mudah sekali runtuh dan hanyut tergerus air.



Kelihatan dua orang teman kita hanya kelihatan kecil, betapa besarnya daya dorong kali Gendol itu. Saat itu pasirnya diam tetapi bukan mustahil pasir itu bergeser ke bawah semakin cepat.....weleh...weleh..








Khusus  daerah yang diberi "rafia line" bukan "police line" ini daerah yang masih panas dan mengeluarkan uap belerang cukup hangat. Ada seorang bapak dan anaknya mengetes telapak kakinya pada batu yang hangat.


Apabila anda lihat ke selatan, disitu akan nampak kali Gendol seperti ular tanah raksasa yang siap menyembur ke arah Yogyakarta bagian timur sampai Prambanan, maka bersiap-siaplah akan semburannya, bukan tidak mungkin mereka datang bagaikan tsunami....

Komentar

Artikel Populer

Karet Gelang Panci Fissler Rusak

Cooking Class Hakasima di Rm Cobra Yogya (Product)

Panci Presto Fissler Berganti Menjadi Sizzling