Peduli Korban Bencana Kali Putih

(Kamis,27/1/11) Za Merapi adalah bahasa Cheko yang artinya peduli Merapi. Korban bencana Merapi bergeser ke kali Putih dan kali kali yang lain karena material Merapi ratusan juta meter kubik mulai turun terbawa air hujan. Akhir-akhir ini material Merapi berupa banjir lumpur, pasir dan batu melanda dusun Selo Iring, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Boleh dikatakan dusun Selo Iring rata dengan pasir dan batu. Bahkan setiap hujan lebat di lereng Merapi membuat penduduk harus waspada dan kawatir akan adanya banjir mengingat seluruh cekdam pengendali banjir di lereng Merapi sudah ambrol semua terbawa arus. Mereka harus standby selama 24 jam sampai musim penghujan berhenti. Akhirnya seluruh penduduk diharuskan mengungsi dan kampung disterilkan, dan hanya ada beberapa pemuda kampung yang menjadi relawan Kali Putih untuk mengamankan aset dusun mereka.

Nah,kali ini bakti sosial yang dilakukan pihak Dipowisata dengan bantuan donasi dari masyarakat Indonesia yang tinggal di Cheko maupun sumbangan dari berbagai pihak diwujudkan dalam bentuk sembako,  yaitu berupa kaos dan jas hujan untuk relawan saat bertugas, senter,beras, mie instan, kopi, garam, teh, dan gula. Terlihat Bapak Marsito sedang memeriksa kesiapan sumbangannya.









Lokasi dusun Selo Iring yang kelihatan rata dengan pasir. Beberapa hari yang lalu kita sempat ikut rapat untuk membentuk Posko di dusun ini dan kita dorong untuk membuka akses jalan masuk, yaitu dengan membongkar bangunan pasar Jumoyo yang teruruk pasir untuk dijadikan kawasan wisata banjir Kali Putih dan penambangan pasir serta batu. Income yang diperoleh dimasukkan dalam kas dusun untuk kesejahteraan dusun Selo Iring. Oleh karena itu kita siapkan kaos seragam, jas hujan dan senter.

Penambangan pasir

Tiket wisata banjir kali putih


Kaos seragam relawan dusun Selo Iring
Bantuan berupa sembako kita antarkan langsung ke Posko yang ada di dalam dusun Selo Iring. Kita pindahkan sumbangan dari mobil ke dalam rumah (posko) secara beranting.













Kaos langsung dipakai untuk tugas



Pak Marsito dan Pak Sigit nampang sebagai relawan Selo Iring...


Wajah-wajah pasrah korban bencana banjir lahar Merapi

Jas hujan untuk relawan


Beginilah kalau blususkan ke kawasan bencana, ban bocor...


Kita sehabis tambalkan ban yang bocor akibat tertembus paku bekas rumah, bongkar makan siang yang memang kita bawa dari Yogya.
Makan siang...

Enak enan...ngelih banget je...

Sementara itu normalisasi kali Putih terus dikebut untuk meminimalkan korban yang lebih parah. Rupanya sudah diputuskan bahwa sengaja diresmikan jalur lurus baru kali putih yang menuju ke jalan raya Yogya - Magelang mengingat kita kewalahan melawan alam dengan membelokkan kali Putih ini. Sehingga setiap banjir pasti akan menghentikan jalur jalan tersebut, saat ini tidak ada pilihan lain.





Penambangan yang dikelola dusun Selo Iring

Kaos seragam relawan langsung dipakai tugas...


Dengarkan info banjir dari puncak Merapi


Ada informasi dari puncak Merapi via Handy Talky bahwa banjir mulai turun setinggi satu (1) meter, yaitu banjir sedang.Oleh karena itu seluruh alat berat diminta menyingkir dari sungai. Escavator diamankan ke tempat area parkir yang lebih aman.



Sementara masyarakat menunggu banjir kali Putih yang sebentar lagi lewat dusun Selo Iring.




Tuh...kepala banjir...

Kepala banjir hanya kecil...

Awal banjir...


Mejeng dengan latar banjir kali Putih

Hujan-hujanan yuk...

Anak panti asuhan main hujan di kali Putih...


Jas hujan langsung dipakai tugas jadi TPR truck...


Sembako siap dibagikan

Menbagi sembako bantuan Dipowisata


Selamat bertugas kawan, sampai jumpa pada kesempatan sumbangan yang lain.Kita balik ke Yogya dulu ya...adios amigos..

Komentar

Artikel Populer

Karet Gelang Panci Fissler Rusak

Cooking Class Hakasima di Rm Cobra Yogya (Product)

Panci Presto Fissler Berganti Menjadi Sizzling