Pembuatan Jembatan Gempol (Kali Putih)

Di tengah ancaman banjir lahar dingin Merapi, jembatan Gempol sudah dimulai pembangunannya dengan penancapan tiang pancang di kawasan Gempol, yaitu pada titik dimana kali Putih nya meluber ke jalan raya Yogya - Semarang. Ini merupakan langkah taktis yang tepat mengingat luberan kali Putih tak bisa ditambak dan arah arus yang menerjang jalan raya tak bisa dibelokkan. Alam gunung Merapi menghendaki arus itu kembali ke asalnya, lurus menerjang jalan raya. Rupanya Merapi sudah bersabar sekian lama setelah arus dibelokkan, kini saatnya harus diluruskan, apakah ini merupakan pertanda Merapi dalam memberi pelajaran kepada pejabat pemerintah untuk bertindak lurus? Alam saja dicoba untuk dibelokkan apalagi masalah yang lain, bukankah begitu?

Kalau anda tidak sempat datang ke kawasan Jumoyo,inilah gambaran via video kondisinya bekas banjir Kali Putih yang memporak-porandakan dan merata-pasirkan rumah penduduk.



Kejadian ini sebenarnya merupakan fenomena alam yang biasa. Menjadi fenomenal karena aliran kali Putih itu menerjang dan memutus jalan raya Yogya - Magelang milik manusia sehingga sang manusia menjadi terganggu aktivitasnya. Itu saja masalahnya. 












Alat berat berupa Crane, Escavator,Buldozer dll bekerja 24 jam dalam melakukan normalisasi kali Putih. Merekapun bekerja dengan resiko bahaya yang cukup tinggi mengingat kondisi banjir kali Putih yang sewaktu-waktu bisa melanda. Praktis para operator alat berat itu hanya mempunyai waktu 30 menit sampai 1 jam untuk menyingkir dari kawasan bahaya banjir kali Putih. Untung para relawan yang memantau cuaca gunung Merapi bekerja 24 jam dan sampai saat ini bisa memberikan informasi akurat hingga bisa memininalkan korban manusia,bukan korban rumah...





Cepat atau lambat jalan raya Yogya - Magelang itu akan di putus oleh aliran Kali Putih, untuk selamanya itu sudah merupakan kehendak gunung Merapi, bukankah secara gerilya pemutusan sudah dilaksanakan? wekekeke... Sampai saat ini seperti yang kita lihat, pengikisan jalan itu sudah separo. Dengan satu atau dua kali luberan banjir kali Putih maka jalan itu dipastikan putus. Oleh karena itu sangatlah tepat bila pembangunan jembatan itu segera dimulai.



Korban keganasan luapan banjir lahar dingin Merapi yang lewat Kali Putih di kawasan Jumoyo ini dipastikan akan lama pulihnya mengingat mereka kehilangan tempat tinggalnya, makam, masjid dan bahkan pasar. Mudah-mudahan pemerintah daerah tetap tanggap untuk memulihkan mereka. Setelah sekian lama terkadang kita menjadi lupa bahwa mereka belum pulih, kiranya bantuan anda masih diperlukan. Mereka masih butuh dukungan dan bukan maksud mereka untuk menjadi beban bagi orang lain, tapi karena ini adalah bencana...













Komentar

Artikel Populer

Karet Gelang Panci Fissler Rusak

Cooking Class Hakasima di Rm Cobra Yogya (Product)

Panci Presto Fissler Berganti Menjadi Sizzling