Hati-hati dengan HP anak kita

Belum lama ini benar-benar terjadi di daerah Bantul, seorang anak laki-laki umur 10 tahun atau baru klas 3 SD berbuat intim layaknya suami istri dengan seorang anak perempuan yang masih TK (taman kanak-kanak). Anak laki-laki ini memang seorang anak yang boleh dikatakan broken home mengingat di dirumah itu dia hanya diasuh oleh neneknya dan sementara kedua orang tuanya ada di luar Jawa. Anak seumuran dia oleh masyarakat sekitar memang dinilai sangat badung, uang sekolah sering dikemplang untuk jajan dan bahkan tempo hari memperoleh sumbangan sembako dari sekolahan, ternyata tidak dibawa pulang ke rumah tetapi dijual di warung terdekat. Rupanya sang nenek sudah terlalu tua dan tidak kuasa lagi untuk mengasuh secara benar.

Beberapa waktu yang lalu dia dikirimi HP buatan China tetapi dengan fitur yang cukup komplit dan terbaru termasuk bisa untuk menyimpan video digital. Sang nenek mana tahu soal HP seperti itu. Dan entah dari mana di dalam HP tersebut tersimpan video bokep banyak sekali. Dasar masih bocah yang belum dewasa, dan belum bisa mengontrol diri, apalagi ditunjang oleh pengasuhan yang tidak tepat, maka dia praktekkan apa yang seringkali dia lihat (video bokep) di HP nya tersebut dengan teman sepermainannya.

Hal ini terungkap ketika sie anak perempuan pulang kerumah dan mengeluh sakit pada kemaluannya saat dipakai untuk pipis. Dengan polosnya anak perempuan itu bercerita tentang apa yang dia alami. Kontan cerita ini membuat geger seisi rumah dan warga sekitar. Pihak keluarga sepakat untuk melaporkan kasus ini ke Polisi, namun karena oknum yang melakukan perbuatan itu masih di bawah umur, maka masalah ini hanya diinterogasi, dirapatkan warga dan Polisi untuk diselesaikan secara damai. Saat ditanya bagaimana rasanya, dia jawab "anget". Sungguh sangat polos tetapi berbahaya bagi perkembangan phsykologis ke depan bagi anak tersebut.

Oleh karena itu waspadalah...HP buatan China sekarang ini harganya murah,bahkan second hand Rp 100 ribu saja sudah dapat. Anak-anak usia SD dengan belajar sendiri (otodidak) tidak berapa lama sudah fasih mengoperasikannya.