Teach children discipline early
Saat saya mengantar renang anak lelakiku di UNY Yogyakarta, kulihat seorang anak seumur anak saya ditangkap dan dirangkul seorang bule lantaran ketahuan membuang bungkus roti sembarangan. Anak itu digandeng dan diajak untuk memungut kembali sampah yang tadi begitu saja dia lempar sambil jalan, kemudian dituntun menuju ke tempat sampah terdekat dan diminta meletakkan sampah disitu. Bule itu melakukannya dengan kebapakan dan sambil selalu tersenyum ramah, padahal mereka tidak saling kenal. Sementara kami para orang tua pengantar hanya tersenyum dari jauh, dalam hati kami sangat menyetujui tindakan tersebut tetapi tidak mempunyai inisiatip untuk ikut melakukannya, memprihatinkan juga ketidak-pedulian kita atas kedisiplinan yang rendah ini...
Kelakuan anak itu merupakan contoh jelek hasil pendidikan kedisiplinan anak yang rendah sejak kecil. Begitu banyak pendidikan kedisiplinan yang harus diberikan kepada anak semenjak kecil. Peran orang tua sangat penting dalam hal ini. Taruh saja pendidikan soal waktu, sungguh bijak apabila sejak kecil anak dikenalkan untuk menghargai waktu. Membiasakan anak bersikap disiplin dan bisa menghargai waktu akan sangat bermanfaat dalam kehidupannya mendatang. Anak memang belum begitu mengetahui tentang waktu. Tetapi tanggung jawab orang tua lah untuk membuat mereka mengetahui tentang waktu dan pada akhirnya menghargainya.
Mengajak anak untuk bisa memahami waktu merupakan hal sangat penting. Sebab dengan sedini mungkin anak mengenal waktu, setidaknya anak akan lebih dini juga bisa menghargai waktu. Selain itu anak akan menjadi disiplin karena kedisiplinan ini akan muncul lantaran anak sudah terbiasa melakukan sesuatu sesuai jadwal. Mulai dari bangun tidur, mandi pagi, sekolah, tidur siang dan belajar kalau sudah dibiasakan dengan jadwal waktu yang jelas dan tetap, maka anak lambat laun akan memahami dan menghargai waktu. Namun yang perlu diperhatikan adalah penjadwalan ini jangan dilakukan dengan paksaan. Akan lebih baik kalau dilakukan dengan bijak sehingga anak mematuhi jadwal dengan kesadaran. Misalnya memberikan toleransi waktu barang 15 menit pada waktu yang sudah dijadwalkan menurut hemat kami merupakan langkah yang bijak.
Anak yang sudah terbiasa disiplin sejak dini maka secara otomatis karakternya sudah terbentuk menjadi on time. Karakter ini senantiasa melekat dimanapun dan kapanpun. Sikap disiplin yang sudah tertanam pada anak akan terbawa sampai anak menjadi dewasa. Namun mendidik anak untuk bisa disiplin tidaklah mudah. Bagi kita yang menyadari pentingnya kedisiplinan akan setuju bila kita katakan "sulit" bukan berarti tidak bisa. Pendeknya butuh memperpanjang usus, melapangkan dada dan segepok ilmu yang bisa saja didapat dari baca buku, majalah dan sebagainya. Selamat mencoba.
Kelakuan anak itu merupakan contoh jelek hasil pendidikan kedisiplinan anak yang rendah sejak kecil. Begitu banyak pendidikan kedisiplinan yang harus diberikan kepada anak semenjak kecil. Peran orang tua sangat penting dalam hal ini. Taruh saja pendidikan soal waktu, sungguh bijak apabila sejak kecil anak dikenalkan untuk menghargai waktu. Membiasakan anak bersikap disiplin dan bisa menghargai waktu akan sangat bermanfaat dalam kehidupannya mendatang. Anak memang belum begitu mengetahui tentang waktu. Tetapi tanggung jawab orang tua lah untuk membuat mereka mengetahui tentang waktu dan pada akhirnya menghargainya.
Mengajak anak untuk bisa memahami waktu merupakan hal sangat penting. Sebab dengan sedini mungkin anak mengenal waktu, setidaknya anak akan lebih dini juga bisa menghargai waktu. Selain itu anak akan menjadi disiplin karena kedisiplinan ini akan muncul lantaran anak sudah terbiasa melakukan sesuatu sesuai jadwal. Mulai dari bangun tidur, mandi pagi, sekolah, tidur siang dan belajar kalau sudah dibiasakan dengan jadwal waktu yang jelas dan tetap, maka anak lambat laun akan memahami dan menghargai waktu. Namun yang perlu diperhatikan adalah penjadwalan ini jangan dilakukan dengan paksaan. Akan lebih baik kalau dilakukan dengan bijak sehingga anak mematuhi jadwal dengan kesadaran. Misalnya memberikan toleransi waktu barang 15 menit pada waktu yang sudah dijadwalkan menurut hemat kami merupakan langkah yang bijak.
Anak yang sudah terbiasa disiplin sejak dini maka secara otomatis karakternya sudah terbentuk menjadi on time. Karakter ini senantiasa melekat dimanapun dan kapanpun. Sikap disiplin yang sudah tertanam pada anak akan terbawa sampai anak menjadi dewasa. Namun mendidik anak untuk bisa disiplin tidaklah mudah. Bagi kita yang menyadari pentingnya kedisiplinan akan setuju bila kita katakan "sulit" bukan berarti tidak bisa. Pendeknya butuh memperpanjang usus, melapangkan dada dan segepok ilmu yang bisa saja didapat dari baca buku, majalah dan sebagainya. Selamat mencoba.
Komentar
Posting Komentar