Move On
Levy Strauss adalah seorang yang cukup berkompeten di bidangnya. Ia adalah seorang yang bisa melihat kebutuhan atas keadaan orang disekitarnya dan berusaha memanfaatkan keaadaan tersebut.Ia hidup dalam lingkungan pertambangan. Saat itu ia berpikir untuk menciptakan kain tebal untuk tenda yang menampung banyak pekerja tambang. Namun ide ini kurang brilliant karena kenyataanya para pekerja tambang hidup dan beraktivitas dalam gua-gua yang digali dalam proses penambangan.
Ide itu gagal, tidak berhasil. Tetapi Strauss pantang menyerah, watak yang terbentuk sebagai seorang yang bekerja di daerah pertambangan. Hatinya galau untuk memecahkan idenya sendiri, ia berpikir keras, bahkan sambil bekerjapun ia memikirkan masalah yang satu itu.
Sebuah ide yang tidak berhasil jangan lantas mematikan sebuah proses daya kreatif manusia untuk berkreasi. Strauss hampir sampai pada titik dimana dia akan menyerah, ia mendapatkan titik terang melalui doanya kepada Tuhan. Strauss mendapat ide baru untuk menciptakan pakaian yang tahan lama dan awet untuk dipakai aktivitas di pertambangan. Maka kain tebal yang tadinya digunakan sebagai tenda diubah menjadi celana yang tahan lama dan nyaman dipakai untuk pekerja tambang. Inilah pioneer pakaian berbahan jeans.
Saat ini, meski anda bukan pekerja tambang, apakah anda memakai jeans? Sudah layak dan sepantasnyalah anda berterima kasih kepada Strauss atas daya kreasinya itu. Siapa yang tidak kenal merk Levi's dan Lea? Kedua merk ini sangat terkenal di Indonesia dan mempunyai harga jual serta pangsa pasar yang sangat tinggi.
Ketika ia hampir sampai pada titik menyerah, ia mendapatkan pencerahan atas doanya, ia memperoleh kemenangan. Kegagalan sebelumnya memacu dia untuk tidak menyerah. Inilah arti berjuang, tidak menyerah meskipun ada didalam arena kegagalan untuk mencapai kemenangan. Persis bukan dengan kondisi kita saat ini, meski kita berada dalam suasana keterpurukan bangsa, jangan lantas berhenti untuk berkreasi. Kiranya afdol bukan kalau saya meminta anda memutar CD dari dMasif "jangan menyerah", gaul bukan? Atau malah lagu lawas "I want to break free" dari Queen. Move on..
Ide itu gagal, tidak berhasil. Tetapi Strauss pantang menyerah, watak yang terbentuk sebagai seorang yang bekerja di daerah pertambangan. Hatinya galau untuk memecahkan idenya sendiri, ia berpikir keras, bahkan sambil bekerjapun ia memikirkan masalah yang satu itu.
Sebuah ide yang tidak berhasil jangan lantas mematikan sebuah proses daya kreatif manusia untuk berkreasi. Strauss hampir sampai pada titik dimana dia akan menyerah, ia mendapatkan titik terang melalui doanya kepada Tuhan. Strauss mendapat ide baru untuk menciptakan pakaian yang tahan lama dan awet untuk dipakai aktivitas di pertambangan. Maka kain tebal yang tadinya digunakan sebagai tenda diubah menjadi celana yang tahan lama dan nyaman dipakai untuk pekerja tambang. Inilah pioneer pakaian berbahan jeans.
Saat ini, meski anda bukan pekerja tambang, apakah anda memakai jeans? Sudah layak dan sepantasnyalah anda berterima kasih kepada Strauss atas daya kreasinya itu. Siapa yang tidak kenal merk Levi's dan Lea? Kedua merk ini sangat terkenal di Indonesia dan mempunyai harga jual serta pangsa pasar yang sangat tinggi.
Ketika ia hampir sampai pada titik menyerah, ia mendapatkan pencerahan atas doanya, ia memperoleh kemenangan. Kegagalan sebelumnya memacu dia untuk tidak menyerah. Inilah arti berjuang, tidak menyerah meskipun ada didalam arena kegagalan untuk mencapai kemenangan. Persis bukan dengan kondisi kita saat ini, meski kita berada dalam suasana keterpurukan bangsa, jangan lantas berhenti untuk berkreasi. Kiranya afdol bukan kalau saya meminta anda memutar CD dari dMasif "jangan menyerah", gaul bukan? Atau malah lagu lawas "I want to break free" dari Queen. Move on..
Salam "Merdeka" dari Yogya.
Komentar
Posting Komentar