Tour De Borobudur

Awal saya menetap di Kampung Dipowinatan tahun 2007 heran juga dengan antusiasme Bapak Marsito Merto dalam memperkenalkan Dipo-Wisata. Apa sih yang bisa dijual di kampung ini, perasaan tak ada yang aneh buat saya. Memang benar, kata Pak Dhe Tito, tetapi justru bagi warga asing kehidupan nyata dengan segala macam bentuk realitanya itulah yang menarik, kehidupan kampung itu lah yang dijual. Ternyata laku juga, kemarin saya ketemu sendiri Gabriela ikut sepeda gembira, malamnya hadir dalam sembayangan memperingati 1000 hari Ibu Syamsumarni dan esoknya melihat tarian tradisional Jawa.

Sejak semalam Gabriela sudah berdandan ala gadis Dipowintan dengan pakaian jawanya, tapi jangan lari-larian ya..ndhuk. Dia mengaku senang dengan pakaian itu, mungkin dia belum tahu aja betapa susahnya kalau mau pipis..wekeke...

Sehabis sang penari menunjukkan kebolehannya, Gabriela minta diphoto dengan gaya penari jawa.

Cepat-cepat dia kita minta ganti baju untuk segera tour ke Borobudur. Meski sudah rada sepuh akan tetapi Pak Dhe Tito masih tetap energik sebagai guide profesional dalam melayani tamu-tamu asingnya. Di Dipowinatan juga sudah ada home stay yang bisa dipakai untuk tinggal sementara para turing asing maupun domestik yang membutuhkannya. Silahkan datang saja ke Dipowinatan.

Hi....what are doing Gabriel? Bule satu ini memang rada mbeling, main rogoh aje, coba kalau ada ularnya kepiye kui. No, no snake here, never main....nggak apa-apa. O...yo wis, teruskan saja ulahmu itu. Dia nggak peduli aja kalau para pengantarnya megap-megap nahan panas dan haus, puasa lagi. Beginilah konsukensi logis dari suatu kewajiban, bekerja sekaligus beribadah, abot rek!

 Sisan leh kepanasen, ndelok kebun teh, dasar lagi untung, warung pada tutup sehingga puasa tidak batal, alhamdulilah. Rupanya di Ceko kagak ada kebun teh, jadi lihat begituan saja dia seneng banget, diapusi wae...hehehe

 Gabriela Sorry, we can not reach Dieng because the bridge is being repaired so...lihat pemandangan saja ya....and after that go back to Yogyakarta. Tenan iki, tebing yg menuju ke Dieng, bekas kena longsoran lagi di cor sehingga hanya kendaraan roda dua saja yang boleh lewat, next time we can come here again. See you Dieng Pletau. Bye ...

Komentar

Artikel Populer

Karet Gelang Panci Fissler Rusak

Cooking Class Hakasima di Rm Cobra Yogya (Product)

Panci Presto Fissler Berganti Menjadi Sizzling